Senin, 15 April 2013

PERENCANAAN STRATEGIK (PENGANTAR MANAJEMEN)

PERENCANAAN STRATEGIK

Perencanaan secara garis besar diartikan seagai proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana aktivitas kerja organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa(what), siapa (who), kapan (when), dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana (how). Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta programprogram yang dilakukan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan berjalan.
Strategi adalah program umum untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi dalam pelaksanaan misi.


Perencanaan strategik (strategik planning ) adalah proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, Kebijaksanaan dan program-program strategik yang di perlukan untuk tujuan-tujuan tersebut, dan Penetapan metoda-metoda yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategik dan Kebijaksanaan telah di implementasikan.


Ada tiga alasan yang menunjukan pentingnya Perencanaan strategik :
    Perencanaan Strategik Memberikan kerangka dasar  dalam mana semua bentuk-bentuk Perencanaan lainnya harus diambil.
    Pemahaman terhadap Perencanaan strategik akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk Perencanaan lainnya.
    Perencanaan strategik sering merupakan titik permulaan bagi pemahaman daan penilaian kegiatan-kegiatan manager dan organisasi.

Perencanaan Strategik tidak hanya merupakan kegiatan Perencanaan suatu organisasi, tetapi Perencanaan strategik lebih merupakan salah satu peranan manajemen yang palin kritis. Perencanaan yang dilakukan pada tingkatan bawah, disebut Perencanaan operasional ( Operational Planning), yang memusatkan perhatiannya pada operasi-operasi sekarang dan terutama berkenaan dengan efisiensi, bukan efektivitas.
Perbedaan Pokok antara Perencanaan strategik dan operasional
    Perencanaan Operasional    Perencanaan Strategik
Pusat bahasan    Masalah-masalah pengoperasian    Kelangsungan dan Pengembangan jangka panjang
Sasaran    Laba sekarang    Laba diwaktu yang akan datang
Batasan    Lingkungan sumber daya sekarang    Lingkungan sumber daya waktu yang akan datang
Hasil yang diperoleh    Efisiensi dan stabilitas    Pengembangan potensi mendatang
Informasi    Dunia bisnis ssekarang    Kesempatan di waktu yang akan datang
Organisasi Kepemimpinan    Birokrasi/stabil konservatif    Kewiraswastaan/fleksibel mengilhami perubahan radikal
Pemecahan masalah    Berdasarkan pengalaman masa lalu
( resiko rendah)    Antisipasi, menemukan pendekatan-pendekatan baru
(Resiko tinggi)


Perkembangan lingkungan terjadi sangat pesat yang menambah pentingnya Perencanaan strategik, seperti :
1.    Kenaikan tingkat perubahan teknologi
2.    Pertumbuhan Kompleksitas pekerjaan managerial
3.    Peningkatan Kompleksitas lingkungan eksternal dan
4.    Semakin panjang nya waktu antara keputusan-keputusan sekarang dan hasil-hasil diwaktu yang akan datang.

PROSES PERENCANAAN STRATEGIK
    Pendekatan Perencanaan strategik (atau dapat disebut “manajemen strategik”) merupakan Penetapan serangkaian keputusan dan kegiatan dalam perumusan dan  implementasi strategi-strategi yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Proses penyusunannya meliputi 9 langkah :
Langkah 1 :  Penentuan misi dan tujuan
Yang mencakup pernyataan-pernyataan umum tentang misi, falsafah, maksud, dan tujan organisasi. Perumusan misi dan tujuan merupakan tanggung jawab kunci bagi manager puncak. Perumusan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dibawakan manager. Nilai-nilai ini dapat mencakup masalh—masalah sosial dan etika atau masalah –masalah umum seperti pluas perusahaan, macam produk atau jasa yang akam diperoduksi atau cara pengoperasian perusahaan.

Langkah 2 : Pengembangan profil perusahaan
Yang mencerminkan kondisi internal dan kemampuan perusahaan. Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi tujuan-tujuan dan strategi-strategi yang ada sekarang. Suatu profil perusahaan merupakan hasil analisa internal peruysahaan untuk mengidentifikasi tujuan dan strategi sekarang, serta merincikan kuantitas dan kualitas sumber daya-sumber daya perusahaan yang tersedia. Profil perusahaan menunjukan kesuksesan perusahaan di waktu yang lalu dan kemampuannya untuk mendukung pelaksaanaan kegiatan sebagai implementasi strategi dalam pencapaian tujuan di waktu yang akan datang.

Langkah 3 : Analisa lingkungan eksternal
Dengan maksud untuk mengidentifikasi cara-cara dalam mana perubahan lingkungan ekonomi, teknolog, sosial-budaya, dan politik dapat secara tidak langsung mempengaruhi organisasi. Disamping itu perusahaan perlu mengidentifikasi lingkungan lebih khusus yang terdiri dari :
•    Para penyedia
•    Pasar organisasi
•    Para pesaing
•    Pasar tenaga kerja
•    Lembaga-lembaga keuangan
Dimana kekuatan-kekuatan ini akan mempengaruhi secara langsung operasi perusahaan.

Langkah 4 : analisa internal perusahaan – kekuatan dan kelemahan organisasi. Analisa ini dilakukan dengan memperbandingkan profil perusahaan dan lingkungan eksternal. Gambar berikut menunjukkan proses analisa perusahaan.



Identifikasi faktor-faktor internal strategik



Pemasaran
Keuangan
Produksi/ operasi
Personalia
Organisasi

Ditentukan atas dasar :
Pencapaian / prestasi periode- periode yang lalu.

Kaitannya dengan kondisi sekarang.

Karakteristik dan kecenderungan industri.





Evaluasi faktor-faktor strategik perusahaan tersebut


Perbandingan relatif terhadap norma-norma dan kecenderungan industri serta pesaing.

Perbandingan historis analisa rasio dan teknik-teknik kuantitatif lainnya.

Kebijakan normatif




Kekuatan dan kelemahan perusahaan, sebagai dasar perusahaan strategi


Konsensus dalam perusahaan mengenai kekuatan-kekuatan pokok dan kelemahan-kelemahan teoritis relatip sekarang dan diwaktu yang akan datang (projected) terhadap kondisi indust
Tujuan proses analisa diatas adalah untuk mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan strategik yang penting bagi bagi perumusan strategi perusahaan. Secara konseptual, tujuan ini dicapai melalui identifikasi faktor-faktor internal strategik dan penilaian faktor-faktor tersebut.

Langkah 5 : identifikasi kesempatan dan ancaman strategik.
Identifikasi tujuan dan strategik, analisa lingkungan, serta analisa kekuatan dan kelemahan organisasi dipadukan dalam langkah ke lima : penentuan berbagai kesempatan yang tersedia bagi organisasi dan ancaman-ancaman yang harus dihadapinya. Berbagai kesempatan dan ancaman dapat ditimbulkan banyak factor, antara lain perkembangan teknologi, perubahan kondisi pasar, perubahan politik, atau perilaku konsumen atau langganan.

Langkah 6: pembuatan keputusan strategic.
Langkah selanjutnya mencakup identifikasi, penilaian dan pemilihan alternative strategic. Proses ini disebut proses pembuatan keputusan strategik.


Langkah 7 : pengembangan strategic perusahaan
 Setelah tujuan jangka panjang dan strategi dipilih dan ditetapkan, organisasi perlu menjabarkannya ke dalam sasaran-sasaran jangka pendek (tahunan) dan strategi-strategi operasional. Tujuan  dan strategi umum diterjemahkan dan diperinci menjadi berbagainstrategi, kebijaksanaan dan taktik (rencana, program, anggaran) operasional pada masing-masing bidang fungsional organisasi.


Langkah 8 : implementasi strategi
 yang menyangkut kegiatan manajemen pengoperasian strategi. Implementasi berarti peletakkan strategi menjadi kegiatan. Implementasi melibatkan penugasan tanggung jawab atas sukses semua atau sebagian strategi kepada karyawan yang sesuai, diikuti dengan alokasi sumber daya- sumber daya yang dibutuhkan.

Langkah 9 : peninjauan kembali dan evaluasi.
Proses ini sering disebut “strategic control”. Setelah strategi diimplementasikan, manajer perlu senantiasa memonitor secara periodic, atau pada tahap-tahap kritis untuk menilai apakah organisasi berjalan kearah tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.


Berbagai Kebaikan dan Kelemahan Perencanaan Strategik
    Proses perencanaan strategic akan bervariasi dengan organisasi dan situasi. Ini akan bervariasi dalam derajat pengalaman, biaya dan penyelesaian, penggunaan metoda-metodakuantitatif dan dalam formalitas. Secara umum kebaikan dan kelemahan perencanaan strategic dapat diperinci sebagai berikut :
Kebaikan-kebaikan. Kebaikan utama perencanaan strategic adalah dalam memberikan pedoman yang konsisten bagi kegiatan-kegiatan organisasi.dengan mempergunakan perencanaan strategic, para manajer akan memberikan kepada organisasi tujuan-tujuan yang dirumuskan secara jelas dan metoda-metoda bagi pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Jadi, organisasi mempunyai sasaran dan pengarahan yang jelas. Disamping itu proses perencanaan strategic, membantu manajer mengantisipasi masalah-masalah sebelum timbul dan menanganinya sebelum menjadi lebih berat.
    Kebaikan penting perencanaan strategic lainnya adalah membantu para manajer dalam pembuatan keputusan. Analisa hati-hati dari perencanaan strategic memberikan kepada para manajer lebih banyak informasi yang mereka  perlukan untuk membuat keputusan-keputusan yang baik.
    Perencanaan strategic juga meminimumkan kemungkinan kesalahan, karena tujuan atau sasaran strategi dirumuskan dengan cermat.
Kelemahan-kelemahan. Kebaikan-kebaikan diatas dapat tercapai sepenuhnya bila organisasi melakukannya melalui proses perencanaan strategic formal. Kelemahan utama perencanaan strategic formal adalah bahwa hal itu memerlukan investasi dalam waktu, uang dan orang yang cukup besar. Dalam banyak organisasi perencanaan strategi memakan waktu bertahun-tahun agar berfungsi dengan lancer, sehingga dapat kehilangan kesempatan.
    Disamping itu penetapan dan pemeliharaan suatu sistim formal melibatkan banyak biaya. Sebagai contoh, biaya-biaya riset pasar, survai dan penyusunan model yang sering menyangkut biaya kegiatan-kegiatan pemrosesan data yang mahal, biaya-biaya latihan dan pengganjian para perencana serta para manajer divisional dan fungsional yang terlibat dalam proses.
    Kelemahan selanjutnya adalah bahwa perencanaan strategic kadang-kadang cenderung membatasi organisasi hanya terdapat pilihan yang paling rasional dan bebas resiko. Para manajer belajar untuk mengembangkan hanya terhadap strategi dan tujuan yang dapat lolos dari analisa terperinci proses perencanaan.


HAMBATAN-HAMBATAN PERENCANAAN EFEKTIF
    Ada dua jenis hambatan pengembangan rencana-rencana efektif. Pertama adalah penolakan internal para perencana terhadap penetapan-penetapan tujuan dan pembuatan rencana untuk mencapainya. Dengan kata lain,hambatan ini bersumber pada ketidakmampuan individu-individu perencana untuk melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan.
    Hambatan kedua,ada bukan didalam tetapi di luar perencana, yaitu keengganan umum para anggota organisasi intuk menerima perencanaan dan rencana-rencana karena perubahan-perubahan yang di timbulkannya.
Hambatan pembuatan rencana efektif. Karena penetapan tujuan merupakan langkah esensi pertama dalam perencanaan, para manajer yang tidak dapat menetapkan tujuan yang cukup berarti akan tidakmapu membuat rencana-rencana efektif. Ada sejumlah alas an mengapa banyak manajer ragu-ragu atau gagal menetapkan tujuan dan membuat rencana bagi organisasi atau kelompok/satuan kerja mereka yaitu :
1.    Kurang pengetahuan tentang organisasi. Para manajer tidak dapat menetapkan tujuan-tujuanyang berarti bagi satuan-satuan kerja mereka mempunyai pengetahuan tentang pekerjaan satuan kerja dan organisasi secara keseluruhan.
2.    Kurang pengetahuan tentang lingkungan. Para manajer sering kurang memahami lingkungan eksternal organisasi, seperti pesaing, penyedia, lembaga-lembaga pemerintah, langganan dan sebagainya, sehingga menjadi bingung tentang arah yang diambil dan enggan menetapkan tujuan yang pasti
3.    Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif . rencana0rencana dibuat tidak hanya didasarkan “pengalaman masa lalu”
4.    Kesilutan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang
5.    Biaya. Perencanaan memerlukan banyak biaya penggunaan sumber daya-sumber daya keuangan ,
6.    takut gagal. Para manajer sering memandang kegagalan sebagai ancaman terhadap keamanan jabatannya, pengharganaan, respek orang lain terhadap dirinya. Hal ini membuat para manajer enggan mengambil resiko dan menentukan tujuan tertentu
7.    kurang percaya diri. Bila para manajer kurang percaya diri mereka akan ragu-ragu menetapkan tujuan yang menantang

1 komentar: